Donyaning Bocah_Wed, Pertempuran yang Tidak Dapat Dielakkan

(Donyaning Bocah)

Wed, Pertempuran yang Tidak Dapat Dielakkan

Penulis : Arfianto Wisnugroho

         Rolebm memimpin barisan di depan, setelah memberi kode kepada Wed yang berada di belakang. Wed membuat jarak dari barisan untuk mengelabui makhluk yang mengawasi mereka. Sambil mencari tahu siapa dan berapa yang mengawasi, Wed pura-pura terjatuh.

            “Bruk..!” sekilas Rolebm menghilang dari pandangan.

            Tiba-tiba terdengar dari belakang suara pukulan yang keras. Wed langsung bangkit. Bersiaga dengan apa yang terjadi. Terlihat sesuatu terlempar melintas di atas Wed hingga terjatuh tepat di belakang Kam, Sud dan Bes.

            Rolebm melayang di udara sambil melihat ke segala arah, memastikan di mana posisi makhluk yang mengawasi mereka. Namun demikian, Rolebm tidak tahu berapa jumlah mereka. Terlihat dua makhluk di balik pohon di samping Wed. Setelah mendarat Rolebm langsung meloncat ke arah makhluk tersebut. Makhluk tersebut memiliki tubuh menyerupai anjing, namun kepalanya mirip kucing.  

            “Argh ..,” terdengar kesakitan dari kedua makhluk karena Rolebm menjepit mereka.

            Dalam kondisi tersebut, suatu benda tajam meluncur ke arah Rolebm. Wed dengan cepat berlari. Ia melompat untuk menghalau benda tersebut.

            Wed melompat,”Wus...,” prak!” benda tersebut dipatahkan Wed dengan tendangannya.

            Seketika muncul dari berbagai arah menyerang Wed. Wed menekan tanah, melakukan gerakan melompat dan memutar. Gelombang udara terbentuk bercampur dengan kekuatan yang mendorong ke segala arah. Makhluk-makhluk tersebut terlempar sebelum menggapai Wed. Kam, Sud dan Bes membantu dengan menendang makhluk yang terjatuh. Serangan terus datang tanpa henti, hingga mereka terkepung.

            “Apa yang harus kita lakukan?” tanya Wed, sedangkan makhluk tersebut semakin mendekat.

            “Lihat...!” ucap Kam sambil menunjuk sesuatu mirip pintu.

            “Mungkin itu bisa membantu, aku akan membuat jalan,” kata Rolebm.

            Rolebm mengangkat kedua kaki depan bersamaan lalu memukulkan ke tanah. Seketika makhluk-makhluk di depannya beterbangan. Mereka berlari sekencang mungkin menuju pintu sementara makhluk tersebut terus mengejar. Sampai di depan pintu Rolebm membuka dengan paksa.

“Brak...!” pintu terbuka, Rolebm masuk.

            Tidak disangka pintu terseebut menuju jurang yang sangat dalam. Saat Rolebm akan terjatuh, ia memegang akar yang menjalar di samping pintu. Sebelum Wed dan teman-temannya terjatuh, Rolebm langsung menyambar mereka. Mereka saling memegang satu dengan yang lain.

 

Pesan moral     :

Bekerja sama dan saling membantulah saat menghadapi rintangan.

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Donyaning Bocah_Kekuatan Besar Wed, Hancurnya Mop

Donyaning Bocah_Tiga Hal yang Harus Dilakukan (Bagian 2)

Donyaning Bocah_ Nget, pemula yang akhirnya belajar