Donyaning Bocah_Wed, Menuju Petualangan Baru
(Donyaning Bocah)
Wed, Menuju Petualangan Baru
Penulis :
Arfianto Wisnugroho
Wed
sangat bersemangat mendengar cerita Rolebm. Hingga ia ingin pergi ke tempat
Rolebm berasal. Meski tidak tahu seperti apa dunia yang ada di balik celah.
Yang ia tahu ada di suatu tempat selain yang kita tinggali dimana semua makhluk
bisa hidup di sana.
“Tentu
saja,” jawab Wed tanpa ragu. Sementara Kam, Sud dan Bes mengangguk bersama.
Mereka
akhirnya memutuskan berangkat menuju celah setelah memantapkan hati ikut
Rolebm. “Baiklah, ayo kita berangkat,” ucap Rolebm sembari melangkah. Wed menekan
tanah dengan kaki kanannya lalu mengikuti Rolebm dari belakang bersama
teman-temannya. Rolebm melompat parit di dekat mereka hanya dengan satu lompatan.
Begitu juga dengan Wed. Sementara Kam, Bes dan Sud harus turun ke parit supaya
sampai di ujung. Bes sangat kaget dengan Wed yang tiba-tiba mempunyai kekuatan
sebesar itu. Ia sempat mengukur lebar parit yang mereka lewati. Lebar parit
kurang lebih tiga kali panjang Kam.
Tak lama
mereka sampai di depan tebing yang dipenuhi tumbuhan menjalar. Sekilas masih
dapat dilihat dari tempat itu parit dan jalan masuk Wed menuju taman. Rolebm
mencari sesuatu di balik tumbuhan dengan memasukan tangannya seraya menyibakkan
tumbuhan tersebut. Setelah menemukan apa yang dicari, Rolebm menarik
tumbuhan-tumbuhan hingga terlepas. Terlihat sebuah celah kecil pada tebing. Ukuran
celah tidak lebih besar dari telapak kaki Wed.
Sambil memberikan
kode, Rolebm berjalan menabrak celah. Seketika Rolebm menghilang dari
pandangan. Wed hanya tersenyum karena ia pernah mengalami hal serupa. Dengan santai,
Wed mengikuti langkah Rolebm. Dalam keterkejutan, Kam, Sud dan Bes saling
pandang. Walau kemudian mereka langsung menyusul Wed. Dalam kegelapan mereka
berjalan mengikuti Rolebm yang terlihat samar. Beberapa saat kemudian mereka
melihat adanya cahaya.
Akhirnya
sampailah mereka di tempat yang terang. Terdapat bekas lelehan tanah dan batu
di sekitar mereka.
“Benar
sekali, ini adalah lelehan yang menutupi celah selama ini.” Gumam Rolebm.
Terlihat
jauh dari pandangan mereka, sesuatu menyerupai cerobong asap. Sejauh yang
diingat Rolebm, itu adalah pusat kota. Rolebm melihat sekitar, tidak ada
sedikit pun sisa kejadian ketika ia dibawa pergi dari rumahnya.
“Ayo ke sana!”
ucap Rolemb sambil berjalan menuju pusat kota.
Mereka berangkat
menuju pusat kota. Dalam perjalanan, mereka merasa ada yang mengikuti. Waspada
dan ketegangan menyelimuti.
Pesan moral :
Tetaplah waspada walau petualangan bersama teman itu seru
sekali.
Komentar
Posting Komentar