Donyaning Bocah_Wed dan Sosok Gelap Menyeramkan
(Donyaning Bocah)
Wed dan Sosok Gelap Menyeramkan
Penulis :
Arfianto Wisnugroho
Wed
terbangun dari tidurnya. Cahaya mentari menembus sela-sela jendela. Silau
terasa di matanya yang masih belum bisa terbuka sempurna. Rasa kantuk masih
menyelimuti. Kelopak mata sangat berat untuk digerakkan. Meski demikian, Wed
tidak akan dikalahkan rasa kantuk. Ia mulai bangun untuk melakukan aktivitas
seperti biasa.
“Hai
Wed...!”
“Haa...!”
Wed sangat kaget, sehingga ia terlonjak.
Wed : “Kenapa kalian ini?”
“Hehehehe...,”
Kam tersenyum diikuti Sud dan Bes yang berada di belakangnya.
Tidak berlangsung
lama mereka bersendau gurau pagi itu. Kam, Sud dan Bes bermaksud mengajak Wed pergi
ke taman. Wed sedikit melamun, ragu untuk pergi ke taman pagi itu.
“Ah,
tidak apa-apa, ayo berangkat,” ucap Wed ragu.
Mereka berempat
akhirnya berangkat ke taman. Karena sudah pernah pergi, perjalanan pagi itu
lebih cepat dari sebelumnya. Apalagi Wed sudah tidak seperti sebelumnya. Meski demikian,
teman-teman Wed tidak terlalu peduli dengan itu. Hanya sesekali mereka saling
bertukar pandang sambil melirik Wed.
Hanya sekitar
lima langkah sebelum mereka sampai di taman, Wed teringat kalau ia lupa membawa
tas pemberian Paman Rusa.
“Huh...
mungkin lain kali,” ucap Wed sambil berlari menyusul teman-temannya yang sudah
duluan.
Setelah
sampai di taman mereka mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Bermain,
bernyanyi dan bergurau. Sampai pada akhirnya sesuatu terjadi, suatu sosok yang
besar menyerang mereka.
-
Wed
berteriak, “Sud......!”
Sud terkulai,
tidak bergerak sama sekali. Dengan cepat Wed naik dari parit. Wed dapat melihat
sosok yang besar tersebut dari belakang. Dengan perasaan takut yang luar biasa
Wed mendekat sedikit demi sedikit. Hingga ia berhenti ketika sosok tersebut
mulai menoleh ke arah Wed.
Terlihat
di kepala sosok tersebut dua tanduk yang sangat runcing dengan ukuran yang tidak
sama. Tanduk kanannya terlihat lebih panjang. Wed tidak tahu pasti apakah itu sejenis kerbau. Tapi jika
itu sejenis kerbau kenapa ekor yang dimiliki lebih panjang dari kerbau
biasanya.
Melihat hal
tersebut Wed menjadi lebih tenang. Sosok tersebut tidak bermaksud membunuh mereka.
Namun Wed tetap waspada.
“Tenanglah,” ucap Wed kepada sosok tersebut.
Sosok tersebut
tidak peduli dengan Wed. Sambil menggeram sosok tersebut langsung menyerang
Wed. Tidak disangka gerakan sosok tersebut sangat lincah, namun Wed masih dapat
mengimbanginya. Seketika Wed meloncat saat kepala sosok tersebut berjarak tidak
lebih dari setengah langkah kakinya. Mengira terbebas dari serangan, Wed
bersiap mendarat. Namun sosok tersebut melompat dan menyerang Wed dengan kepalanya.
Dengan cepat Wed memberikan tekanan dengan kakinya.
Kepala sosok
tersebut bertemu dengan kaki Wed di udara sehingga mereka berdua terpental. Kam
dan Bes yang melihat kejadian itu hanya terdiam. Tidak bergerak dari tempat
mereka terjatuh. Wed mendarat tepat di samping Kam dan Bes.
Pesan moral :
Sebaiknya segala sesuatu dimusyawarahkan terlebih dahulu.
Jangan bertindak tergesa-gesa jika mempunyai masalah.
Komentar
Posting Komentar