Donyaning Bocah_Dunia Dalam Tas Mini
(Donyaning Bocah)
Dunia Dalam Tas
Penulis :
Arfianto Wisnugroho
Dengan
cepat Nget masuk ke dalam tas, sebelum batu yang dilempar Wed mengenainya. Hanya
dalam sekian detik Nget sudah berada di dunia entah berantah. Nget tidak tahu
dimana, tapi ia yakin ini adalah dunia yang sama dengan dunia yang biasa ia
tinggali. Itu benar suatu keajaiban yang tidak pernah ada duanya. Dilihatnya lubang
tempat ia masuk, sesaat kemudian Nget melihat batu yang melayang kearahnya.
Nget segera menghindar meski batu tersebut masih terlalu jauh.
Banyak
tumbuhan yang tidak biasa dilihat Nget, dari ciri-cirinya mungkin umurnya sudah
ratusan tahun. Tempat itu benar-benar masih alami. Nget masih memeriksa
beberapa tempat. Selama itu tidak ada yang mencurigakan dari apa yang dilihat
Nget. Air, udara, tumbuhan, tanah, batu-batuan dan semuanya sama persis dengan
apa yang dilihat Nget. Bahkan buah-buahan yang ada bisa dimakan. Hanya saja
tempat itu terasa sepi, tidak ada satupun makhluk hidup yang dilihat Nget.
Nget memeriksa
sekali lagi dari dengan terbang lebih tinggi. Sapuan angin menerpa Nget dengan
lembut, rasanya tidak terlalu panas dan juga tidak dingin. Susah bagi Nget
menjelaskan keadaan tersebut, hal lain yang nampak tidak biasa adalah Nget tidak
melihat adanya matahari.
“Nget....!
Nget...! Nget...!”
Wed memanggil
Nget berkali-kali, namun tidak ada jawaban sama sekali. Ia berlari mengitari
tempat disekitarnya. Tapi tetap saja Nget tidak bisa ditemukan, begitu juga
dengan batu yang ia lempar. Wed mengambil tas pemberian Paman Rusa. Diangkat
tas tersebut, tidak juga ia temukan Nget dibawah tas. Akhirnya Wed terdiam, ia
duduk dengan perasaan bersalah.
Dalam keadaan
bingung, Wed membuka tas dengan mengarahkan bukaan tepat diatas kepalanya. Saat
ia membuka tas tersebut, terdengar suara keluar dari dalam.
“Nguing...!”
Wuzzzzz....”
Nget muncul
dari dalam tas sambil berkata, “Hai Wed...!”
Wed tersentak
kaget sampai terjatuh kebelakang karena menghindari Nget yang terbang mengarah
ke wajahnya. Tas kecil yang dipedang Wed terlempar karena terlepas dari
pegangan.
“Darimana
saja kamu Nget?” tanya Wed dengan cepat setelah ia bangkit.
Wed sama
sekali tidak mempedulikan kalau tubuhnya penuh dengan debu. Bahkan Wed lupa
kalau ia baru saja terjatuh karena Nget. Dengan perasaan sangat bahagia Nget
terbang mengitari Wed. Sambil tersenyum Nget berkata, “Hmmm, memang kamu tidak
sabaran ya Wed.”
Nget : “Duduklah.”
Wed : “Baiklah,” balas Wed sambil mengambil
posisi duduk.
Nget
menceritakan semua yang ia alami selama masuk dalam tas. Wed sangat terkejut, ia
ingin cepat-cepat tahu kebenaran dari cerita Nget.
Wed
mengambil tas pemberian Paman Rusa sambil berkata, “Ayo Nget, cepatlah..!”
“Hmmmm,
benar-benar tidak sabaran anak ini,” celoteh Nget sembari mendekat ke arah Wed.
Nget
meminta Wed untuk memposisikan tas terbuka dari samping supaya mereka tidak
terjatuh saat sudah masuk. Wed langsung membuat posisi tas dengan bukaannya
mengarah kesamping. Wed dan Nget bersiap untuk masuk kedalam dunia baru yang
tidak bertuan.
Pesan moral :
Beranilah dengan hal-hal baru nan asing, semua akan
membawa pengetahuan tersendiri.
Penasaran
BalasHapusPenasaran
BalasHapus